Rabu, 26 Juni 2019

Seminar Nasional Nilai Abdoel Moeis Hassan Layak Jadi Pahlawan Nasional


SejarahKaltim.com
Sejarawan nasional dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. Agus Suwignyo, M.A. menilai Abdoel Moeis Hassan layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Dosen Ilmu Sejarah itu menyatakannya dalam Seminar Nasional Kepahlawanan Abdoel Moeis Hassan di Aula Bank Kaltimtara Samarinda (25/06/2019).


Beberapa faktor dikemukakan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM itu sebagai pertimbangan kelayakan usulan Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan. Pertama, ketokohan Moeis Hassan lintas zaman dari era kolonial hingga era reformasi. Kedua, belum adanya tokoh Kaltim yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah pusat. Ketiga, gagasan, inisiatif, keinginan, langkah-langkah awal dari proses pengusulan Moeis Hassan betul-betul dari “bawah” yaitu dari kalangan masyarakat Kaltim.

Sejarawan dari Kalimantan Selatan, Drs. Wajidi, M.Pd. juga menyatakan kelayakan Moeis Hassan sebagai Pahlawan Nasional. Menurutnya, kiprah Moeis Hassan yang mendirikan organisasi Roekoen Pemoeda Indonesia pada ketika ia berusia 16 tahun pada 1940 merupakan keberanian luar biasa. Hal ini karena organisasinya memakai nama Indonesia padahal situasinya saat itu masih di bawah kolonialisme Belanda.

Wajidi yang bekerja sebagai peneliti di Balitbangda Kalsel itu juga berhasil menemukan sumber sejarah autentik berupa koran zaman kolonial Belanda yang memuat aktivitas pergerakan nasional Moeis Hassan. Penulis buku-buku sejarah perjuangan rakyat Kalimantan itu menilai, Moeis Hassan dapat disebut sebagai seorang tokoh pembuat sejarah (event-making man) sehingga memiliki makna monumental bagi masyarakat-bangsa.

Seminar Nasional ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Samarinda dengan dukungan dari Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari (Lasaloka-KSB) sebagai konseptor seminar dan Bank Kaltimtara sebagai sponsor utama. Seminar ini guna melengkapi persyaratan administrasi usulan gelar Pahlawan Nasional.

Seremoni pembukaan diawali prolog Koordinator Tim Pengusul Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan, Muhammad Sarip. Menurutnya, semnas ini sangat bersejarah dan monumental karena untuk kali pertama digelar Pemkot Samarinda.

Kemudian, Taufik Siradjudin Moeis selaku putra ketiga Moeis Hassan menyampaikan sekapur sirih mewakili keluarga. Selanjutnya, semnas dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Samarinda Dr. H. Sugeng Chairuddin, M.Si. mewakili Walikota Samarinda H. Syahari Jaang,  S.H., M.Si. yang sedang ada agenda lain.

Sugeng mengungkapkan, Provinsi Kalimantan Timur hingga saat ini belum mempunyai satu pun Pahlawan Nasional. Padahal, semua provinsi tetangga Kaltim kecuali Kaltara, sudah memiliki Pahlawan Nasional.

“Hal ini seolah-olah Kaltim tidak berkontribusi bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Padahal, Kaltim terkhusus Samarinda merupakan basis dan sentral perjuangan kemerdekaan pada masa Revolusi Fisik 1945–1949.” Sugeng memaparkan.

Abdoel Moeis Hassan adalah pemimpin kaum pembela Republik Indonesia, yang dikenal dengan istilah Republiken. Ia mengetuai organisasi Ikatan Nasional Indonesia (INI) Cabang Samarinda dan Front Nasional yang dengan konsisten menentang upaya penjajahan kembali Belanda di Kaltim. Ia juga yang memelopori integrasi Kaltim ke dalam NKRI tahun 1950. Lalu, Ia pula yang menggagas pendirian Provinsi Kaltim.

“Setelah semnas ini, kami berharap Pemerintah Provinsi Kaltim dapat melanjutkan proses usulan ini hingga diteruskan kepada pemerintah pusat. Kami juga berharap para anggota DPR RI dari Kaltim dapat berpartisipasi mengawal proses ini di tingkat pusat. Hal ini karena dampak kegiatan usulan Pahlawan Nasional ini bukan semata-mata untuk Kota Samarinda, melainkan juga untuk prestise serta kebanggaan Provinsi Kaltim secara umum dan nasional.” Sugeng menjelaskan.

Sementara itu, Kasubdit pada Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Afni, S.H., M.Si. menyatakan, dilihat dari perjuangan Moeis Hassan, maka potensi kegagalan usulan Pahlawan Nasional Moeis Hassan tidak ada.

Hanya, Afni menyebut, masa usulan Pahlawan Nasional kepada Kemensos untuk tahun 2019 ini sudah ditutup bagi dua calon dari Bangka Belitung dan Sulawesi Tenggara. Karenanya, usulan Pahlawan Nasional Moeis Hassan bisa disampaikan kepada Kemensos pada 2020. Afni meminta Pemkot Samarinda dan masyarakat pengusul agar benar-benar melengkapi semua dokumen persyaratan.

Dalam seminar yang dimoderatori Kepala Bidang Aplikasi dan Layanan E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Suparmin, M.Eng. ini, sejarawan Agus Suwignyo menegaskan pentingnya menjaga ingatan kolektif masyarakat akan tokoh pahlawan dengan penamaan bangunan monumental.

Dalam kaitan ini, Walikota Samarinda telah mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Kaltim tanggal 15 Maret 2019 perihal usulan pemberian nama Jembatan Mahulu dengan tokoh Abdoel Moeis Hassan. Selain melengkapi syarat usulan pahlawan nasional, ini juga untuk meluruskan pemahaman masyarakat tentang perbedaan tokoh Abdoel Moeis Hassan dengan I.A. Moeis yang nama rumah sakit di Samarinda Seberang.
(AR)

Berita terkait:

·         Seminar Nasional Kepahlawanan Abdoel Moeis Hassan 25 Juni di Samarinda

·         Kronologi Riwayat Perjuangan Abdoel Moeis Hassan

·         Walikota Samarinda Setuju Abdoel Moeis Hassan Dicalonkan Pahlawan Nasional

·         Lini Masa Proses Usulan Calon Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan (Tahap I)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar