Minggu, 24 Januari 2016

Histori 24 Januari bagi Balikpapan, Melak, dan Samarinda

Meskipun bukan peringatan khusus, tanggal 24 Januari merupakan hari bersejarah bagi Kalimantan Timur, terutama Balikpapan dan Melak (Kutai Barat) serta Samarinda.
Peristiwa historis apakah itu?

Tujuh puluh empat tahun silam, di kota minyak Balikpapan terjadi pembantaian massal di pantai Klandasan. Pelaku pembunuhan adalah balatentara Jepang yang berhasil menguasai Balikpapan, sedangkan korban adalah para serdadu Kerajaan Hindia Belanda KNIL yang tertangkap.
Pada 24 Januari 1942, tentara KNIL dibariskan sambil menyandang senjata yang larasnya terarah ke bawah, serta diberi kain putih tanda menyerah. Mereka diarak melewati jalan-jalan utama lalu diarahkan ke pantai Klandasan.
Tentara yang kalah perang itu lantas disuruh masuk ke air laut setinggi dada. Regu tembak Nippon pun memberondongkan senapan mesin ke arah mereka. Air di sekitar lokasi eksekusi pun berubah merah di tengah gelepar prajurit KNIL yang sekarat hingga wafat.
Kejadian ini disaksikan penduduk Balikpapan sehingga selama beberapa bulan kemudian mereka tidak mau mengkonsumsi ikan laut.
Pada hari yang sama, pangkalan rahasia Belanda di Melak (Kutai Barat) yang bernama "Samarinda II" diketahui Jepang. Markas sejauh 160 kilometer dari Balikpapan ini dibuat oleh Belanda sebelum penyerangan Jepang ke Balikpapan. Di sana disiapkan pesawat tempur sebagai strategi serangan kejutan terhadap Jepang.
Posisi Samarinda II di tengah hutan ketahuan Jepang setelah pesawat tempur negeri matahari terbit menguntit di belakang pesawat Belanda yang pulang ke pangkalan tersebut. Akibatnya, dimulailah penyerbuan Jepang ke Samarinda II ditambah aksi serangan melalui jalur darat. Akhirnya hancurlah seluruh skuadron pesawat tempur Belanda di sana.
Informasi cukup detail tentang sejarah lapangan udara Samarinda II ini pernah ditulis oleh Sdr. Abdul Hakim di grup Samarinda Bahari pada tautan:https://www.facebook.com/groups/SamarindaBahari/permalink/924808677558201/.
***
Samarinda II Airfield 16 Oktober 1944 Sumber foto: pacificwrecks dot com
Referensi: Perang Berebut Minyak, Peranan Strategis Pangkalan Minyak Kalimantan Timur dalam Perang Asia Pasifik 1942-1945, 1996.

Penulis: Muhammad Sarip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar