Rabu, 10 Oktober 2018

Magazijn Ambruk, Tanggung Jawab Siapa?

Satu lagi bangunan tua peninggalan zaman kolonial di Kalimantan Timur sirna. Derasnya hujan yang mengguyur Kecamatan Loa Kulu pada Kamis pagi 11 Oktober 2018 membuat bekas kantor Oost Borneo Maatschappij (OBM) bernama Magazijn ambruk. 

Magazijn adalah kompleks bangunan di tepi sungai di Loa Kulu, ruas antara Loa Janan dan Tenggarong. Bangunan ini merupakan buatan Belanda yang pada awalnya digunakan untuk kantor OBM dan selanjutnya digunakan sebagai Kantor Penerangan. Dulu, ada papan informasi yang tulisannya adalah “Pemberian Tahu”. 


Secara umum, kompleks bangunan yang masih ada sampai sekarang terbagi dalam dua bangunan besar. Bangunan pertama beratap limas, merupakan bangunan utama dengan tulisan MAGAZIJN di bagian atas teras, memanjang ke arah belakang menuju Sungai Mahakam, terdiri atas beberapa ruang baik kecil maupun besar. Bangunan kedua di sisi utara bangunan pertama, beratap lengkung yang ditopang oleh pilar-pilar tanpa dinding di sisi dalam bangunan. 

Ada sekitar enam bangunan beratap lengkung yang berjajar tegak lurus sungai Mahakam. Di sebelah jajaran bangunan lengkung tersebut, gedung kelola yang ada tulisannya "Magazijn", masih kokoh berdiri. Bangunan gedung lengkung yang roboh, adalah bangunan yang posisinya paling dekat dengan jalan lintas. Sekurangnya sudah 1,5 tahun (mungkin lebih), dinding depan gedung lengkung ini miring. Dinding depan bagian atasnya, miring ke arah jalan. Kadangkala, bagian dalam gedung lengkung yang paling depan ini, digunakan untuk tempat bersantai menikmati hidangan dari penjual makanan yang menggunakan rombong. 

Semoga, pemerintah daerah, baik Kutai Kartanegara maupun Kalimantan Timur, memiliki kepedulian untuk pelestarian cagar budaya, jejak kesejarahan lampau, sebagai bagian dari pengenalan dan penguatan jati diri bangsa. 

Penulis: Fajar Alam

Sumber foto: Dedy Kedang Lempong


Artikel Terkait:

Buku Sejarah Loa Kulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar