Pengungkapan riwayat kerajaan tertua di Indonesia ini terkait dengan literasi sejarah Kutai. Tapi, nama sebenarnya dari imperium yang berjaya pada masa Maharaja Mulawarman justru bukan Kutai, melainkan Martapura. Sejatinya, nama Kutai adalah milik kerajaan yang berdiri di Jaitan Layar (Kutai Lama) pada akhir abad ke-13 M.
Buku ini menyingkap kedudukan dan substansi kitab Surat Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara sebagai sumber historiografi kedua setelah prasasti yupa. Diuraikan pula sejumlah info keliru yang telanjur populer mengenai kerajaan pelopor aksara pertama di Nusantara ini.
Naskah buku ini berasal dari tugas akhir dalam Bimbingan Teknis Penulis Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Karya penelitian sejarah ini mendapat sertifikat bernilai A (amat baik) yang ditandatangani Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid, Ph.D. dan Ketua Tim Pengajar dari Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) Dr. Tri Wahyuning M. Irsyam.
Buku ini juga diberi kata pengantar oleh Dr. Ita Syamtasiyah Ahyat, Pengajar Tetap Ilmu Sejarah FIB Universitas Indonesia yang mempunyai sejumlah karya dan buku mengenai sejarah kerajaan di Nusantara.
Kehadiran buku ini melengkapi buku sebelumnya yang berjudul Dari Jaitan Layar sampai Tepian Pandan: Sejarah Tujuh Abad Kerajaan Kutai Kertanegara. Buku ini diluncurkan dalam sebuah webinar yang difasilitasi oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) dan Gerakan Literasi Kutai (GLK) pada 31 Juli 2021.
_________
Judul: Kerajaan Martapura dalam Literasi Sejarah Kutai 400–1635
Penulis: Muhammad Sarip
ISBN: 978-623-6805-20-6
Kata Pengantar: Dr. Ita Syamtasiyah Ahyat
Cetakan pertama: Juli 2021
Cetakan kedua: Januari 2022
Harga: Rp69.000
WA: 0853 4745 6753
Tidak ada komentar:
Posting Komentar