Sabtu, 31 Januari 2015

Jejak Villa Taruna

Bagi yang belum tahu tentang Villa Taruna, lokasinya relatif di seberang serong POM Bensin Teluk Lerong, di atas bukit, dekat simpang lampu merah Jl. Gajah Mada - Gunung Cermai.

Bangunan ini sudah ada sejak jaman pendudukan Belanda, dan dalam salah satu peta kota zaman Belanda telah diplot keberadaannya, disebut sebagai RESTHOUSE. Di tahun 1960-an dan sesudahnya, bangunan Villa Taruna digunakan sebagai mess bagi para guru yang dikirim dari Jawa, untuk mengajar di SMA Negeri Samarinda (alias SMA 1 Samarinda), yang berkedudukan di jalan Bhayangkara (nama lamanya adalah Jalan Melati).
Di masa walikota Waris Husain di tahun 1990-an, entah kenapa, bangunan peninggalan Belanda ini seenaknya saja dirubuhkan, dan sama sekali tidak diapa-apakan juga sesudahnya! Mungkin untuk memberi contoh kepada segenap warga Samarinda, bahwa tanpa kecuali, bangunan di sepanjang bantaran Sungai Mahakam yang sedang dicanangkan untuk digusur/direlokasi, harus disingkirkan. Tapi ini kan gak di pinggir Mahakam? Ini di seberang jalan, di atas bukit!
Di sisi bawah dari bangunan ini, dekat jalan, ada prasasti yang dibangun, tampaknya sezaman dengan yang di jalan Suryanata, dibangun di era pak Waris Husain, untuk mengenang rute gerilya perlawanan terhadap Belanda di tahun 1947. Monumen ini tampak merana, ditutup rerimbunan daun singkong waktu saya kunjungi, bertuliskan sebagai berikut:

"Di sini 15 Januari 1947 pertempuran ketiga para pejuang di daerah Samarinda melawan kekuasaan kolonial Belanda
Daripada berputih mataLebih baik berputih tulangTeguh janji sumpah setiaKami pulang engkau yang datang"
Beberapa fakta menarik dari kunjungan pada 30 Januari 2015:
1. Tangga naik menuju Villa Taruna masih ada, meski tertutup ilalang.
2. Lantai Villa Taruna masih ada, beberapa batas tembok masih bisa diamati
3. Tugu peringatan di sisi bawah tampak tak terawat, bahkan jelas tidak masuk program pembersihan pada saat momen Agustusan atau Novemberan, berbeda dengan tahun 2013 lalu, masih ada liputan tentang ini di Kaltim Post, seingat saya.
4. Ada papan nama bertuliskan:"Segera Dibangun Kantor KALTIM POST GROUPLuas Tanah: 3.608 M2" di depan pagar seng biru, di mana tepat di baliknya, hingga atas bukit, merupakan kawasan di mana area VILLA TARUNA berada!
5. Bahwa ada papan nama bertuliskan sebagaimana poin 4 di atas, tampaknya jejak VILLA TARUNA tersebut kemungkinan akan hilang, sirna, digusur oleh rencana pembangunan yang ada! Entah bagaimana rencana Kaltim Post Group sehubungan dengan hal ini, mengingat lokasi mereka berada tepat di tapak situs peninggalan Belanda yang ada...
Demikian yang bisa disampaikan untuk saat ini.
Kelak mudah-mudahan saya sempat mencari dan mengunggah foto Villa Taruna di masa masih berwujud bangunan utuh. Alm. Mbah saya, pak LEGIMAN, pernah tinggal di mess Villa Taruna tersebut, sewaktu beliau bertugas mengajar di SMA Negeri Samarinda, mulai kisaran 1960an hingga 1970an, sebelum pindah bertugas mengajar di SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan) yang kelak menjadi SMA 5 Negeri Samarinda, di jalan Juanda.
Salam Samarinda Bahari!Mari sama-sama kita awasi dan jaga, aset-aset sejarah Samarinda yang masih tersisa ini!

Penulis: Fajar Alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar