Senin, 23 Oktober 2023

Lomba Menulis Sejarah Lokal Samarinda, 6 Guru Jadi Pemenang

Pemenang Lomba Penulisan Sejarah lokal Samarinda 2023
bersama staf Disdikbud Samarinda (23/10/2023)
Samarinda, SejarahKaltim.com

Enam guru SD dan SMP di Kota Samarinda terpilih sebagai pemenang Lomba Penulisan Sejarah lokal Samarinda 2023. Nama para pemenang lomba diumumkan pada Upacara Senin (23/10/2023) di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Samarinda, Jalan Biola.

Lomba dilaksanakan oleh Disdikbud Samarinda pada bulan September 2023. Seluruh pemenang mendapat piagam penghargaan dan dana pembinaan senilai total lebih dari Rp10 juta.

Juara pertama diraih oleh Mamat Ahmad Shauransyah. Guru SD Negeri 005 Samarinda Kota ini menulis naskah yang berjudul “Tapak Tilas; Potret Hiruk-Pikuk Dermaga Tambangan Ketinting dari Kacamata Penyaksi Peristiwa”.

Juara kedua dimenangkan oleh Novi Dwi Astuti. Naskah pengajar di SMP Negeri 24 Samarinda ini berjudul “Rollercoaster Nasib Tambangan: Dulu Jaya, Kini Senja Kala, dan Berharap Tidak Terlupa”.

Juara ketiga ditempati oleh Hesti Samsulistia Sari. “Goresan Kenangan Sang Tambangan” merupakan judul tulisan pendidik di SDN 016 Samarinda Ulu ini.

Pemenang Lomba Penulisan
Sejarah lokal Samarinda 2023

bersama staf Disdikbud
Samarinda (23/10/2023)

Juara Harapan I diberikan kepada
Farida Musafaatin. Tulisan guru SDN 026 Sungai Kunjang ini berjudul “Tambangan, Riwayatmu Dulu dan Kini”.

Juara Harapan II direbut oleh Hidayat Sapari dari SMP Negeri 4 Samarinda. Naskahnya berjudul “Tambangan Pasar Segiri”.

Juara Harapan III atas nama Sundari, guru SMPN 13 Samarinda. Judul tulisannya, “Histori Kapal Tambangan dalam Bingkai Wajah Kota Samarinda”.

Dewan juri lomba terdiri dari tiga orang. Satu juri dari intern Disdikbud Samarinda. Satu juri dari unsur GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) Kota Samarinda, yaitu Inui Nurhikmah. Sedangkan juri dari sejarawan sekaligus penulis sejarah adalah Muhammad Sarip.

Menurut Sarip, ada lima aspek yang menjadi penilaian lomba ini. "Kelima kriteria itu adalah penggunaan bahasa, penggunaan sumber, orisinalitas tulisan, kemenarikan, dan kesesuaian dengan tema," ungkap penulis buku Samarinda Tempo Doeloe: Sejarah Lokal 12001999 tersebut.

Sebelum menulis naskah, para peserta diikutkan workshop penulisan sejarah lokal selama satu hari di Rumah Adat Bakuda (Banjar, Kutai, Dayak) di Jalan Kadrie Oening, Samarinda. Sarip selaku juri menjadi instruktur yang membawakan materi “Panduan Menulis Sejarah Lokal”.

Mengingat para peserta belum mempunyai pengalaman dalam menulis sejarah, panitia melanjutkan proses mentoring pada tahap penulisan naskah oleh peserta. Melalui grup WhatsApp peserta dibimbing untuk menulis sejarah sesuai kaidah yang tepat. Peserta diarahkan untuk menulis feature sejarah.

Mentor Muhammad Sarip menyampaikan koreksi secara umum di grup terhadap naskah yang masuk, tanpa menyebut nama penulisnya. Koreksi itu misalnya konten yang tidak valid dari sumber tak kredibel. Peserta diberi kesempatan merevisi naskahnya.

Disdikbud Samarinda akan menerbitkan seluruh karya peserta dalam buku kompilasi. Naskah yang dibukukan tidak hanya dari karya pemenang, tetapi juga dari selain pemenang. Naskah akan dikurasi sebelum diterbitkan. (AR)

***

Baca juga:

Disdikbud Samarinda Adakan Workshop Menulis Sejarah Lokal

- Lokakarya Unmul Susun Buku Ajar ISBD untuk Semua Fakultas

- Buku Histori Kutai Siap Diluncurkan

Penjurian Lomba Menulis Sejarah Lokal Disdikbud Samarinda 19 Oktober 2023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar