Senin, 16 Oktober 2023

Buku Histori Kutai Siap Diluncurkan


Samarinda, SejarahKaltim.com

Buku terbaru tentang sejarah Kutai direncanakan peluncurannya pada November 2023. Judulnya Histori Kutai: Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan dari Zaman Mulawarman sampai Era Republik.

Buku setebal 348 halaman itu ditulis oleh sejarawan publik asal Samarinda-Kalimantan Timur, Muhammad Sarip. Proses penerbitan dan pencetakan dilakukan pada Oktober 2023.

Penelitian historis buku ini menggunakan sumber dokumen koleksi ANRI di Jakarta, manuskrip Arab Melayu Salasilah Kutai, catatan koleksi kerabat Kesultanan Kutai, serta sumber lisan cucu dan kerabat Sultan Kutai di Jakarta dan Kalimantan Timur.

Sejumlah tokoh memberikan apresiasi yang termuat dalam buku. Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Kaltim Aji Mirni Mawarni menulis Kata Sambutan untuk buku ini. 

"Sebagai bagian masyarakat lokal Kalimantan Timur, yang mendapat amanah untuk memperjuangkan aspirasi daerah dalam lembaga DPD dan MPR, saya sangat antusias dan mendukung penulisan kembali sejarah Kutai secara lebih komprehensif dan mempergunakan metode ilmiah," tutur Aji Mawar dalam sambutannya.

Berikutnya, Ketua Sempekat Keroan Kutai sekaligus Kerabat Kesultanan Kutai Aji Muhammad Mirza Wardana menulis Kata Pengantar dalam buku ini.

"Upaya penyusunan atau penulisan buku mengenai sejarah tanah Kutai dengan bersumber dari literasi sejarah yang valid merupakan hal yang penting dan harus diapresiasi. Terlebih lagi bagian dari wilayah ini telah ditetapkan secara de jure oleh lembaga Legislatif dan Eksekutif Pemerintah Indonesia sebagai ibu kota negara yang baru atau dinamakan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ujar Aji Mirza dalam pengantarnya.

Kualitas buku relatif tampak dari adanya epilog yang dituliskan oleh sejarawan Prof. Asvi Warman Adam. Profesor Riset Bidang Sejarah Sosial Politik BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) tersebut menulis artikel pamungkas sebanyak sembilan halaman sesuai ukuran buku 14,5 X 21 sentimeter.

“Pandangan saya sejalan dengan penulis buku ini dalam uraian tentang empat dari lima periode yang dibahas. Namun, adanya perbedaan pendapat tersebut tidak mengurangi pentingnya isi buku ini,” pungkas Prof. Asvi di akhir epilognya.

Agenda peluncuran buku direncanakan berbentuk diskusi publik. Satu di antara pembedah bukunya melibatkan unsur publik pembaca. Pilihan narasumbernya adalah Nanda Puspita Sheilla. Talenta asal Samarinda-Kaltim yang berkiprah profesional di Jakarta ini mempunyai pengalaman di forum publik dalam membedah buku sejarah lokal secara lugas dan kritis.

Kepastian jadwal kegiatan peluncuran buku serta mekanisme distribusinya untuk publik secara umum akan diinformasikan melalui website SejarahKaltim.com.  (AR) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar