Jumat, 10 November 2023

Mahasiswa dari Luar Kaltim Belajar Sejarah Kaltim dan IKN


Samarinda, SejarahKaltim.com

Sebanyak 27 mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia menyimak presentasi tentang “Relevansi Historis Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara” di sebuah rumah makan di Jalan Juanda, Samarinda, pada Jumat malam bertepatan Hari Pahlawan 10 November 2023. Forum diskusi Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang difasilitasi oleh Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) tersebut menghadirkan sejarawan publik Muhammad Sarip.

Dosen UMKT Arbansyah turut mendampingi kegiatan menjadi program rutin Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini. Mahasiswa dari daerah paling barat Indonesia berkampus di Aceh. Sedangkan paling timur berasal dari Ternate. Ada yang dari Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, dan lain-lain.

Menghadapi audiens dari gen Z, Sarip menerapkan cara diskusi yang fleksibel dan interaktif. Mayoritas mahasiswa menyatakan setuju pemindahan ibu kota negara ke Kaltim. Namun, terhadap yang kontra, semua pendapat dihargai.

Sarip memaparkan, presentasinya hanya pada aspek sejarah. “Terlepas dari urusan pembiayaan, problem politik, masalah lingkungan, lahan, dan lain sebagainya, gagasan pemindahan ibu kota atau pusat birokrasi dari Jakarta sudah lama dicetuskan oleh para pemimpin Republik sejak presiden pertama Bung Karno 1957. Presiden Soeharto 1997 dan SBY 2010 juga pernah mewacanakan pemindahan ibu kota negara,” ujar Sarip.

Menurut sejarawan penulis buku Histori Kutai tersebut, Jakarta menjadi ibu kota karena melanjutkan status pusat kekuasaan sejak empat abad sebelum Indonesia merdeka.

“Perusahaan dagang VOC yang memulai menjadikan Batavia eks Jayakarta sebagai pusat birokrasi di Kepulauan Nusantara. Begitu pula Pemerintah Hindia Belanda. Tapi VOC dan Hindia Belanda juga pernah berencana memindahkan ibu kotanya ke Jawa bagian tengah dan Surabaya. Waktu itu alasannya adalah kekumuhan Batavia dan pertimbangan pertahanan militer. Walaupun kemudian, ide pemindahan tersebut batal karena ongkosnya kemahalan,” tutur Sarip.

Ada banyak pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Abhipraya PMM 2023 ini. Sarip menjawab semuanya sesuai misi mahasiswa yang ingin mengenal lebih dalam tentang Kaltim.  (AR)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar