Jumat, 08 Agustus 2025

Pangdam Mulawarman ke Unmul 1963


Sekitar tahun 1963 Kampus Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda kedatangan Pangdam IX Mulawarman, Kolonel Soehario Padmodiwirio. Sebuah foto lawas yang dimuat dalam buku Kalimantan Timur Apa Siapa dan Bagaimana terbitan 2004 mendokumentasikan perwira militer yang biasa disapa Hario Kecik tersebut berpidato dengan latar atribut lambang Unmul.

Hario Kecik menjadi penguasa militer di Kalimantan Timur sejak 1959 hingga Februari 1965. Kekuasaannya melebih Gubernur Kaltim karena dia juga menjabat Penguasa Perang Daerah dan Ketua Front Nasional Kaltim dalam rangka program Dwi Komando Rakyat (Dwikora) saat Indonesia berkonflik dengan Malaysia.

Pada Juli 1964 militer Indonesia menyerbu Kesultanan Bulungan. Puluhan kerabat Kesultanan menjadi korban jiwa. Istana Sultan Bulungan dibakar.

Pada Agustus 1964 tentara memasuki istana Sultan Kutai di Tenggarong. Sultan Adji Mohamad Parikesit beserta kerabat ditangkap, lalu dipenjarakan di Balikpapan. Istana Kutai nyaris dibakar. Namun, Gubernur Abdoel Moeis Hassan dapat mencegahnya dengan taktik mengirim para polisi Banjar ke Tenggarong untuk menghadapi aksi vandalisme tersebut.

Deskripsi detail peristiwa tragedi yang menimpa kesultanan di Kaltim dan sepak terjang Pangdam Hario bisa disimak pada buku Histori Kutai: Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan dari Zaman Mulawarman hingga Era Republik, halaman 224–234. (Muhammad Sarip)


Berita & Info lainnya:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pangdam Mulawarman ke Unmul 1963