Senin, 22 Oktober 2018

Wakil Rektor III Unmul Apresiasi Seminar Pahlawan Moeis Hassan

SejarahKaltim.com   | 
Baru berdiri pada 2013 sebagai sebuah program konsentrasi di bawah jurusan PPKn di FKIP Universitas Mulawarman, Pendidikan Sejarah rutin menggelar diskusi publik secara formal mengenai kesejarahan. Sejak 2016 hingga kini, lebih lima kali seminar/diskusi sejarah diadakan di Kampus FKIP Unmul. 

Senin, 29 Oktober 2018 seminar sejarah kembali digelar di Aula Kampus FKIP Unmul, Jl. Bangeris Samarinda. Tajuknya, “Membaca Kembali Jejak Perjuangan Abdoel Moeis Hassan di Kalimantan Timur”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HMPS) dalam rangkaian Pekan Sejarah (Panah) Mulawarman 2018. 

Melihat perkembangan Program Studi Pendidikan Sejarah yang cukup aktif dan produktif ini, Wakil Rektor III Unmul Dr. Ir. H. Encik Akhmad Syaifuddin, M.P. memberikan apresiasinya. "Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman merupakan program studi yang baru, namun demikian, sudah beberapa kali melaksanakan seminar sejarah," tutur alumnus UGM dan Unpad itu, sebagaimana disitir dari pimpinan HMPS. 

Pria yang akrab disapa Pak Encik tersebut mengharapkan hasil positif dari seminar nanti. "Seminar ini mudah-mudahan mencapai tujuannya, yaitu benar-benar mendapatkan fakta sejarah yang dapat memperkaya khazanah usulan tentang pahlawan nasional." pungkas Wakil Rektor yang membidangi Kemahasiswaan dan Alumni itu. Direncanakan seminar akan menghadirkan tiga pembicara, yakni Muhammad Sarip, Taufik Siradjudin Moeis, Abdul Khair, dan Atik Sulistyowati. 

Muhammad Sarip merupakan penulis sejarah lokal sekaligus Koordinator Deklarator Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan. Mantan Presidium Mahasiswa Unmul ini membawakan materi "Abdoel Moeis Hassan dalam Sejarah Perjuangan dan Revolusi di Kalimantan Timur". 

Kemudian, Taufik Siradjudin Moeis adalah putra ke-3 dari Abdoel Moeis Hassan yang datang dari Jakarta karena ia dokter bedah di sebuah rumah sakit di ibu kota negara. Kedatangan Taufik ke Samarinda sekaligus nostalgia dengan kota kelahirannya serta berbagi cerita dengan masyarakat peserta seminar mengenai riwayat hidup Abdoel Moeis Hassan.

Lalu, Abdul Khair merupakan Kepala Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan Sosial, dan Restorasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Kaltim. Alumnus FISIP Unmul ini membawakan materi "Prosedur dan Peluang Kaltim Memiliki Pahlawan Nasional". 

Adapun Atik Sulistyowati merupakan staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim dan dosen IKIP PGRI Samarinda. Ia akan berbicara mengenai "Edukasi Nasionalisme dan Memperkokoh Ikatan NKRI". 

Sementara itu, jalannya seminar akan dipandu oleh Nabila Nandini, jurnalis KALTIM TV sekaligus anggota tim penulis buku biografi Abdoel Moeis Hassan. Ia juga anggota Dewan Pengurus Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari (Lasaloka-KSB) dan termasuk satu dari empat deklarator usulan calon Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan. Alumnus Universitas Paramadina Jakarta ini spesialis pemandu diskusi publik berkonten sejarah-budaya lokal.

Sebagai tokoh penggagas berdirinya Universitas Mulawarman sebagai kampus pertama di Kaltim, panitia seminar berusaha agar seremoni pembukaan seminar nantinya dilakukan oleh minimal pimpinan Rektorat Unmul. Tetapi, lebih dari itu, sebagai calon Pahlawan Nasional dari Kaltim, panitia mengharapkan acara dibuka secara resmi oleh gubernur atau wakil gubernur. Ketua HMPS Yeremia Ledi mengungkapkan, panitia masih menunggu konfirmasi dari Kantor Gubernur Kaltim perihal pemohonan membuka acara.
(AR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar